Jumat, 25 Desember 2009

Saat kau menikah

Tepat pukul 8.30, 19 Desember 2009, aku melihat upacara akad nikahmu selesai. Lalu beberapa menit kemudian orang-orang yang menjadi saksi pernikahanmu mulai memberikan ucapan selamat kepadamu. Kamu berdiri di sana, di samping kekasihmu yang telah resmi menjadi suamimu. Kau tampak begitu mempesona, anggun seperti Aphrodite yang mengenakan kebaya putih, oh.... cantiknya.

Namun, aku hanya berdiri terpaku, beberapa meter dari hadapanmu. Dan tak terasa bulir-bulir bening dari kedua mata indahku mulai mengalir di pipiku. Entahlah, aku begitu sesak nafas, jantungku berdebar kencang, bahkan aku tak sanggup mengucapkan kata-kata selamat kepadamu wahai sobatku, belahan jiwaku.

Akhirnya aku pun tahu, kenapa air mata ini mengalir dan kenapa aku hanya terdiam membisu menyaksikan upacara pernikahanmu. Mungkin ini adalah sebuah kebodohan, tapi air mata ini mengandung dua makna. Pertama, aku merasa kehilangan kamu yang selama ini selalu menemaniku. Bahkan saat kalian pacaran saja, kekasihmu begitu posesif terhadapmu, apalagi setelah kalian menikah. Pasti dia sangat memilikimu. Memang itulah yang terjadi, ketika seseorang menikah....dan tentu saja, aku tahu diri, aku menghargainya. Dan detik kalian mengucapkan janji pernikahan itulah, aku berusaha melepaskanmu selamanya dari hidupku! Aku tak akan pernah bisa meminta perhatian lebih darimu lagi atau marah padamu lagi kalau dia terus-menerus menelponmu saat kita bersama, ya tentu saja karena dia suamimu!


Dan makna kedua dari air mata ini adalah, aku sangat bahagia hingga kata-kata tak mampu kuucapkan dari bibirku. Aku bahagia karena akhirnya cita-citamu untuk menikah sejak kamu kecil, tepatnya sejak SMP, yang selalu kamu katakan padaku sedari SMA akhirnya tercapai juga. Maka pada hari ini, lewat sebuah tulisan di Blog, aku ucapkan, “Selamat mengarungi hidup baru sobat! Semoga kamu dan suamimu bisa saling mencintai, saling setia, saling memahami, dan saling mendukung untuk selamanya, seperti cinta yang indah antara Sang Vampir tampan, Edward Cullen dengan istri sekaligus kekasihya Bella Swan, salute!”

2 komentar:

  1. Sahabatku....
    Sesuatu yang salah jika kau berkata semuanya akan berbeda di antara kita saat aq telah menikah..
    Memang ada yang berbeda antara aq dan mantan pacarku..:) tapi tidak pernah ada yg berbeda antara fisa dan meta...
    Someday..pasti kamu juga akan merasakannya..ada ruang2 dihati yang memang dikhususkan untuk sahabat...
    I love you forever darlaa.....^^

    BalasHapus
  2. Kata berbalas yang indahnya tak terungkapkan dengan kata2...
    So... gimana skrang persahabatan kalian....
    #kok malah gue penasaran...

    BalasHapus