Rabu, 23 Desember 2009

Mimar Koca Sinan, Sang Arsitek dari Turki

Mimar Koca Sinan yang sering disebut Sinan Sang Arsitek Hebat dilahirkan di Anatolia, Turki pada tahun 1489. Sinan dianggap sebagai seorang arsitek yang terbesar di antara semua arsitek pada masa Kekaisaran Turki Usmani. Karirnya terus berkembang dan semakin mananjak selama 50 tahun, sejak dia diangkat menjadi kepala arsitek kerajaan Turki Usmani oleh Sultan Suleyman I pada tahun 1539. Banyak bangunan yang menjadi bukti kehebatannya dalam bidang arsitektur, terutama masjid buatannya yang besar yang menjadi gambaran tipikal arsitektur Turki Usmani.

Sepanjang karirnya, Sinan menjadi arsitek bangunan-bangunan penting era Turki Usmani. Dia membangun ratusan bangunan termasuk masjid, istana, kapel, kuburan, sekolah, sekolah, kafilah serais, lumbung, air mancur, saluran air dan rumah sakit. Namun dari berbagai macam bangunan yang dia bangun, masjid merupakan hasil arsiteknya yang paling berpengaruh di Turki. Masjidnya telah menjadi ikon dan contoh bagi pembangunan masjid-masjid lainnya di Turki. Dalam desain masjidnya, Sinan melakukan percobaan yang inventif dengan merancang ruang kubah terpusat yang sering dibandingkan dengan perkembangan paralel Renaisans Italia. Lebih jauh lagi, dia berhasil membangun monumen di mana kubah pusat terlihat tanpa bobot dan permukaan interiornya bermandikan cahaya. Dia juga sering merancang masjid sebagai bagian dari sebuah kompleks yang terdiri dari sekolah, tempat pemandian, wisma tamu, dan rumah sakit.

Sebenarnya kisah kehidupan Sinan agak rumit dan penuh dengan ketidakpastian. Dalam muslimheritage.com disebutkan bahwa karir sukses arsitek hebat yang jenius ini mendorong minat yang amat besar dari para ahli sejarah arsitektur dan peradaban Islam untuk mempelajari kehidupanannya dan menuliskan kisah hidupnya pada masa Kekaisaran Turki Usmani. Menurut sejumlah catatan sejarah, Sinan belajar perdagangan dengan ayahnya. Namun pada masa mudanya, Sinan diambil dari keluarganya dan diminta bekerja di pengadilan kekalifahan. Dengan keterampilan yang dia pelajari pada usia dini, dia bisa begitu cepat mengembangkan karir arsiteknya dari dinas militernya di Korps Janissary.

Sejumlah catatan sejarah tentang kehidupan Sinan juga pernah dituliskan oleh temannya semasa muda yang bernama Mustafa Sai Celebi yang menuliskan kisah hidup Sinan yang terbagi dalam tiga teks antara lain, Tezkiret ul Bunyan, Tezkiret ul Ebniye dan Tuhfet ul Mimarin. Dokumen berharga ini diterbitkan oleh Apdullah Kuran pada tahun 1987.

Terdapat juga catatan sejarah yang menyebutkan Sinan berasal dari Keluarga Kristen keturunan Yunani yang akhirnya memeluk agama Islam. Ayah Sinan bernama Abd al-Mannan yaitu hamba Sang Pemberi. Menurut teks Ul Tezkiret Bunyan, Ayahnya menggunakan nama tersebut setelah masuk Islam sebagai cara untuk memuji Allah SWT yang Maha Esa yang telah menjadikan dia sebagai seorang Muslim sejati. Ayahnya bekerja sebagai seorang tukang batu dan tukang kayu yang tinggal di Kaysari, pusat Anatolia. Lalu, tepatnya pada tanggal 15 April tahun 1489, 'Abd al-Mannan dianugrahi oleh Allah SWT seorang bayi laki-laki yang dia beri nama Mimar Koca Sinan.

Sejak usia dini, Sinan mengikuti jejak ayahnya yang seorang pedagang dan mempelajari keterampilan dari perdagangan. Ketika dia menginjak usia 21 tahun, dia direkrut oleh Devshirme ke dalam Korps Janissary pada masa pemerintahan Sultan Selim I yakni antara tahun 1512 hingga tahun 1520. Ketika Sinan menjalani wajib militer (acemioglan), dia mengatakan bahwa dia bersedia untuk belajar bersungguh-sungguh dalam bidang pertukangan. Lalu Sinan disarankan agar membangun kapal-kapal, jembatan kayu dan segala macam konstruksi yang berasal dari kayu. Keahlian dalam bidang pertukangan ini dia kembangkan lebih lanjut selama dia mengikuti dinas militer dan berpartisipasi dalam sejumlah kampanye termasuk kampanye ke Belgrade pada tahun 1521, ke Wina pada tahun 1529 dan ke Baghdad pada tahun 1535. Sinan menunjukkan keistimewaannya dengan menunjukkan keberaniannya sendiri terutama saat mengikuti kampanye di Beograd dan di Rhodes pada tahun 1522. Sehingga dia dipromosikan untuk menjadi seorang zenberekdji bashi yakni seorang kepala operator kembang api.

Pada tahun 1534, Sinan ikut serta dalam perang Persia dan menunjukkan kemampuan yang hebat dalam pertempuran di Danau Van ketika dia merancang kapal feri untuk menyeberangkan para tentara melalui danau. Dalam kampanye lain di Wallachia (sekarang Rumania), Sinan membangun sebuah jembatan di Danube bagi para tentara yang akan menyeberang. Kemampuannya yang luar biasa ini membuatnya semakin termasyhur dan dikagumi oleh banyak orang. Kehebatannya ini, membuatnya dipromosikan sebagai kepala konstruksi militer dan dia semakin memperluas keterampilannya dalam bidang pertukangan batu.

Berbagai macam pengalaman Sinan yang luar biasa seperti membangun atau memperbaiki jembatan, membangun tempat pertahanan maupun istana semakin menumbuhkan minatnya untuk memperdalam ilmu arsiteknya. Sejak saat itu, bakatnya yang luar biasa dalam rancang bangun menarik perhatian Sultan Kekaisaran Turki Usmani dan memintannya bekerja sebagai arsitek utama mereka untuk pembangunan masjid, sekolah, dan bangunan sipil lainnya. Sinan sendiri akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya di Istanbul pada tahun 1588.


Warisan Sinan dan kontribusinya bagi perkembangan arsitektur


Pelatihan Sinan saat mengikuti latihan di Korps Janissary dan bebagai pengalamannya yang berhubungan dengan arsitektur memperluas visinya dan semakin mengembangkan keterampilannya. Perjalanannya dengan para tentara Kekaisaran Turki Usmani lainnya melalui wilayah geografis yang luas yang membentang sepanjang basin Mediterania dari Anatolia ke Italia dan pantai Adriatik ke Eropa Tengah, dari Azerbijan ke Baghdad di Asia memperkaya pengetahuannya mengenai arsitektur bangunan-bangunan yang ada di berbagai negeri. Hal ini memperkaya gagasan, ide-ide maupun sumber untuk membuat arsitektur berbagai macam bangunan penting.

Mustafa Sai Celebi, penulis biografi Sinan menghitung banyaknya bangunan yang arsiteknya adalah Sinan. Menurutnya, terdapat 477 bangunan yang arsiteknya adalah Sinan. Bangunan-bangunan yang dirancang oleh Sinan membentang di atas sebagian besar wilayah Kekalifahan Turki Usmani termasuk, Masjid Pasha Khorsaw di Aleppo, Masjid Sultan Suleyman di Damaskus, kubah tempat suci Al-Haram Al-Shareef dalam al -Quds, sekolah Sultan Suleyman di Makkah, Masjid Mehmed Pasha di Sofia dan di Herzegovina, Masjid Mustapha Pasha di Ofen (Budapest), dan Istana Mehmed Pasha di Sarajevo.

Dalam artikel tentang Sinan yang terdapat dalam Encyclopedia of Islam edisi pertama yang diterbitkan di Leiden tahun 1934 disebutkan bahwa warisan bangunan-banguan yang arsiteknya Sinan jumlahnya sekitar 330 bangunan, termasuk masjid Jami', berbagai masjid lainnya, sekolah umum, madrasah, sekolah untuk baca tulis Al Qur'an, istana, tempat pemandian, makam, dapur umum, rumah peristirahatan atau caravansaries, jembatan, saluran air, rumah sakit dan rumah toko (makhzan). Bangunan-bangunan Sinan itu memiliki konstruksi yang baik dan arstitektur yang begitu indah dan istimewa. Hal itu mencerminkan kehebatan Sinan dalam bidang arsitektur.

Kehebatan Sinan dalam bidang arsitektur yang memukau dunia mampu dibandingkan dengan karya-karya bangunan yang dirancang oleh Michelangelo dari Lodovico, Italia. Michelangelo adalah seorang arsitek, pelukis Renaisans, pematung, penyair, dan insinyur. Karya-karyanya juga sangat termasyhur baik di Italia maupun di dunia.

Kehebatan Michelangelo terlihat pada sketsa, maupun karya-karyanya yang luar biasa baik berupa bangunan maupun patung-patung. Dua dari karyanya yang masterpiece dan paling terkenal adalah patungnya yang berjudul Pieta dan David. Kedua karyanya tersebut dia buat sebelum mencapai usia tiga puluh tahun. Karena Sinan terkenal dengan kehebatannya di bidang arsitertur bangunan, dia bahkan sering dijuluki sebagai Michelangelo dari Kekaisaran Turki Usmani.

Karya-karya arsitek Sinan yang terbaik antara lain Masjid Suleymaniya yang dibangun pada tahun 1550 hingga 1556 di Istanbul dan Masjid Selimye yang dibangun pada tahun 1551 hingga 1574 di Edirne. Karya Sinan tersebut sering dibandingkan dengan karya-karya Renaissance Florence, khususnya karya Leon Battista Alberti, seorang arsitek, penulis, seniman, penyair, ahli bahasa, filsuf, dan kriptografer Italia yang hidup antara tahun 1404 hingga tahun 1472.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar