Rabu, 23 Desember 2009

Ibn Ahmad Al-Kharaqi, Seorang Ilmuwan dari Merv

Ibn Ahmad Al-Kharaqi merupakan seorang ilmuwan terkenal yang berasal dari kota Merv, Turkmenistan. Al Kharaqi yang juga sering dikenal dengan nama al-Marwazi hidup sekitar abad ke-11. Dia adalah seorang ilmuwan yang mempunyai multi talenta. Dia menguasai berbagai macam subjek ilmu pengetahuan antara lain matematika, astronomi, maupun geografi. Sejak kecil, Al Kharaqi sudah tertarik dan antusias terhadap ilmu pengetahuan. Hal itulah yang membuatnya menjadi seorang ilmuwan yang termasyhur kepandaiannya. Bahkan dia dianggap sebagai salah satu ahli astronomi yang terkemuka pada masanya. Sehingga banyak pelajar yang ingin berbagi ilmu pengetahuan dengannya.

Karya-karya Al Kharaqi sendiri cukup banyak. Beberapa karyanya yang sangat terkenal pada masa itu meliputi: (1) Muntaha al-idrak fi taqsim al-aflak, karya tersebut berisi pemahaman tertinggi pada pembagian bola, (2)Kitab al-tabsira fi 'ilm al-hay'a, risalah astronomi yang lebih singkatdari beberapa masalah yang dikemukakan oleh Ibn al-Haytham di bidang astronomi. Ibn al Haythan sendiri merupakan ilmuwan yang sangat pandai di bidang sains, falak, matematika, geometri, pengobatan, dan filsafat. Dia berasal daeri kota Basra, Irak dan dilahirkan di Basrah pada tahun 965 Masehi . Al Kharaqi sendiri merupakan salah satu pengagum karya Al Haytham yang sangat cerdas dan luar biasa kepandaiannya. Sehingga dia banyak mempelajari karya-karya Al Haytham guna meningkatkan ilmu pengetahuannya dan membandingkan hasil pemikirannya sendiri dengan pemikiran ilmuwan yang dikaguminya tersebut. (3) al-Risalah al-shamila, karya tersebut berupa risalah yang sangat komprehensif dan lengkap mengenai ilmu aritmatika. (4) Al-risala al- maghribiya (Risalah Maghrib).

Menurut catatan sejarah yang dikutip Muslimheritage.com salah satu karya Al-Kharaqi yang paling terkenal dan paling penting adalah karyanya yang berjudul Muntaha al-idrak fi taqsim al-aflak. Karya tersebut mempunyai beberapa bagian yang meliputi tiga masalah (maqala) antara lain, (1) Mengetahuai bagaimana susunan bola (tarkib al-aflak), bagaimana gerakan bola tersebut, dan hal-hal lainnya yang berhubungan dengan bola. (2) Bentuk bumi, dalam membahas bentuk bumi, Al Kharaqi membagi bumi menjadi bagian yang dihuni oleh umat manusia, binatang,maupun tumbuhan dan bagian bumi yang tidak dihuni. Perbedaan antara bagian bumi yang dihuni oleh makhluk hidup maupun yang tidak dihuni, terjadi karena posisi geografis. (3) Kronologi atau era (Tawarikh), konjungsi (qiranat), pada bagian ini dia juga menuliskan tentang planet Saturnus, Jupiter, dan periode revolusi planet.

Sebenarnya, Kitab al-tabsira fi 'ilm al-hay'a itu membahas seputar masalah yang sama dalam karyanya yang berjudul Muntaha al-idrak fi taqsim al-aflak. Namun dalam Kitab al-tabsira fi 'ilm al-hay'a, dia tidak membahas gambaran yang rumit dari lima lautan yang dibahas dalam bab kedua dari Muntaha al-idrak fi taqsim al-aflak.

Al-Kharaqi mengembangkan teori yang menyatakan bahwa planet-planet tidak didukung oleh lingkaran imajiner tetapi didukung oleh bola besar yang berputar. Sebenarnya teori tersebut sudah dikemukakan oleh Al-Khazini, seorang ilmuwan yang berasal dari Merv juga. Dia hidup antara tahun 1115-1130 Masehi. Al Khazini merupakan ilmuwan yang ahli di bidang astronomi, fisika, biologi, kimia, matematika, dan filsafat. Teori tersebut dia temukan dari literatur Ibn al-Haytham yang berjudul Treatise Fi hay'at al-'alam.

Namun Beberapa karya yang dibuat Al Kharaqi ada yang belum ditemukan hingga sekarang. Mereka hilang begitu saja tanpa bekas. Bisa saja karya tersebut rusak dengan sendirinya karena termakan usia atau hancur saat kota Merv dihancurkan oleh pasukan Mongolia Jenghiz Khan. Pasukan Mongolia membakar dan menghancurkan banyak perpustakaan di kota Merv yang pada waktu itu menjadi pusat belajar dan peradaban Islam. Kota Merv sendiri pada masa itu menjadi salah satu kota yang paling makmur, dan subur. Di kota tersebut banyak ilmuwan, ahli filsafat, sarjana, orang-orang suci yang tinggal di sana. Selain itu, banyak juga ilmuwan mapun para ahli filsafat dari negeri-negeri Islam lain yang berkunjung ke kota Merv untuk sekedar belajar, melakukan dialog, dan berinteraksi dengan ilmuwan setempat untuk saling bertukar pikiran. Kota Merv juga memiliki 10 buah perpustakaan yang salah satunya terkenal memiliki bagitu banyak buku yakni 12 ribu buku. Hal itu merupakan prestasi yang luar biasa. Sebab pada masa itu di belahan bumi lain banyak kota yang bahkan penduduknya tidak bisa membaca, apalagi mempunyai perpustakaan yang besar dan punya ribuan buku.

Setelah banyak belajar dan aktif menyumbangkan ilmu pengetahuan yang diperolehnya bagi kemajuan umat manusia, akhirnya Al Kharaqi menghadap kepada Sang Khalik. Dia menghembuskan nafas terakhirnya di kota kelahirannya Merv sekitar tahun 1138 Masehi.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar