Selasa, 29 Desember 2009

Mimpi di Musim Dingin

Salju turun perlahan-lahan., kristal bening itu jatuh di atas permukaan kepala dan tubuhku. Lalu perlahan mencair dalam kehangatan kulitku, dingiiiiiiiiiiiiiin....seperti itulah perasaanku saat ini, dingin dan membeku. Aku begitu bosan dengan hari-hariku, hanya sepi, sepi dan sepi yang kurasakan!!! setiap pulang kerja hanya tv..tv dan tv yang menungguku. Tak ada tawa riangmu, tak ada pula suara kucing mengeong!!!Sepi, hanya kata itulah yang cocok untuk menuliskan hidupku!

Aku sangat menginginkan kamu membukakan pintu rumah kita, meyambutku dengan pelukan dan ciuman!! Aku juga ingin kucing-kucing kita menyeruak keluar lalu menjilati kakiku!Tapi kapan semua itu akan terjadi. Detik demi detik berlalu, menit demi menit, jam demi jam, tahun demi tahun. Bahkan ribuan musim telah kulalui. Semua itu tak terjadi!!Apakah ini hanya sebuah mimpi di musim dingin?? Haruskah aku berputus asa ataukah aku terus bertahan dengan seonggok mimpi itu??!Aku di sini hampir membeku berdiri mematung bagaikan patung pualam Sang Dewi Athena. Mungkin sekeping ciuman dari Aphrodite harus kudapatkan untuk sekedar mempertahankan diri dari dinginnya cuaca Desember dan hatiku yang sedang membeku.

Tapi, ayahku selalu berkata, “Hidup itu atas mimpi!!Tanpa mimpi maka kamu hanyalah seonggok mayat hidup,”!Okay, Dad!! Aku berjanji, aku akan tetap menjaga lilin mimpi ini tetap hidup dan terjaga meski apinya hanya kecil. Demi cintaku padamu Ayah, dan juga cintaku kepada kekasihku, serta kucingku yang akan datang, aku akan tetap bermimpi bahwa suatu hari nanti dia akan menungguku di balik pintu rumah dan tertawa riang mendengar kedatanganku.....amin.

3 komentar: